Pekanbaru (21/10/2025) — Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau menggelar kegiatan Visiting Guru Besar pada Selasa, 21 Oktober 2025, di Auditorium Rektorat lantai 5 UIN Suska Riau. Kegiatan yang berlangsung selama empat jam ini menghadirkan narasumber nasional, Prof. Dr. KH. Awaluddin Pimay, Lc., M.Ag, Guru Besar Ilmu Dakwah dari UIN Walisongo Semarang.
Dengan tema besar “Antropologi Dakwah: Menyelami Nilai Budaya dalam Gerakan Dakwah Islam”, kegiatan ini diikuti oleh 127 mahasiswa semester 5 Program Studi Manajemen Dakwah. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Manajemen Dakwah, Rafdeadi, S.Sos.I., M.A., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mahasiswa memahami dimensi sosial dan budaya dalam dakwah.
“Dakwah bukan sekadar menyampaikan pesan agama, tapi juga memahami manusia dan budayanya. Itulah mengapa antropologi menjadi kunci penting dalam manajemen dakwah modern,” ujar Rafdeadi.
Dalam pemaparannya, Prof. Awaluddin Pimay menjelaskan bahwa pendekatan antropologi dalam dakwah membantu para dai dan manajer dakwah memahami dinamika masyarakat secara kontekstual. Dakwah yang sensitif terhadap nilai dan budaya lokal, menurutnya, justru memperkuat pesan Islam tanpa menimbulkan gesekan sosial.
“Kita perlu memahami bahwa masyarakat memiliki cara hidup, simbol, dan nilai yang membentuk identitas mereka. Dakwah harus hadir sebagai jembatan, bukan benturan,” ungkap Prof. Awaluddin di hadapan peserta yang antusias.
Selain sesi materi, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan dakwah di tengah perubahan budaya digital dan globalisasi. Beberapa di antaranya juga mengaitkan materi dengan pengalaman lapangan saat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan Visiting Guru Besar ini menjadi salah satu program unggulan Prodi Manajemen Dakwah UIN Suska Riau dalam memperkuat wawasan keilmuan mahasiswa sekaligus membuka ruang dialog akademik dengan para pakar nasional di bidang dakwah.
Dengan antusiasme mahasiswa yang tinggi dan suasana diskusi yang hidup, kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya perspektif keilmuan serta menumbuhkan semangat dakwah yang adaptif terhadap perkembangan zaman.